:)


hamster

Rabu, 02 Oktober 2013

Tentang Rindu




Terkadang orang terlihat bodoh  saat ia tak mampu meluapkan perasaannya namun terkadang terlihat begitu menjiwai
saat ia mampu mengontrol hatinya                                                  
sesaat aku membenci sikapmu                                                                                                                                                meski ku tau di balik benci itu ada rindu                                                                                                                      menyayangi kekasih haram ku                                                                       
merindukan pujaan hati ku                                                                                                                                                   dengan perasaan berkecambuk yang suka tak menentu      
sambut aku jika rindu itu menyatu                                                                                                                        tapi mengertikan aku
jika mungkin menyimpan rasa cemburu


Aku sendiri menatap kesunyian malam
teringat disaat kesunyian lalu dari seberang ku dengar suara manis itu
kini ku sepi tanpa kehadiranmu
aku merindu berat pada senyum mautmu
akankah kau merasakan rindu yang tertahankan?
Rintihan hati berlahan memanggil namamu
berharap malam ini kan menjadi seperti malam indah diwaktu lalu
di bawah sinar rembulan kau ucap kata ‘’I LOVE YOU’’
begitu membekas hingga kini suaramu masih lembut mambelai sukma ku
bayangmu, , ,
senyummu, ,,
tatapanmu, , ,
semua hal tentangmu yang aku rindu, , ,,

Selasa, 01 Oktober 2013

untukmu "AYAH"


              









Di dalam kesendirian ini slalu terlintas namamu. . .
dalam sembah sujud ini Q lantukan do’a untukmu 

 (AYAH)                                                                                                         
mata ini selalu menitikkan bulir beningnya jika Q ingat tegarnya engkau mengarungi kehidupan hingga saat mata Q perih meliat engkau yang hanya mampu terbaring lemah
tangan yang dulu kekar kini hanya tulang terbalut kulit
tubuh yang dulu perkasa kini begitu lemah dan rapuh
lisan yang dulu selalu terdengar kata-kata bijaknya kini hanya menyisakan jeritan rintih dan perih
begitu ngilu telinga ini mendengar. . .
bagaimana mungkin aQ bisa tertawa bahagia bersamamu?
sedang keadaanmu begitu lemah kakipun tak kuat walau hanya melangkah
tanganpun tak kuasa walau hanya menyapa
pernah ku temui senyum manis itu ayah, ,,
saat ku lihat penyakit kalah oleh perjuanganmu
tapi ternyata. . . . .
semua hanya sesaat

seolah senyum itu senyum terakhir yang kau persembahkan karna setelah itu, aku tak pernah lagi melihat senyum ayah untuk selamanya
kini. ..    aku tengah menghadapi takdir Tuhan yang begitu pedih
di hadapan ku terbaring sesosok tubuh kaku dengan diselimut kain putih
 bendera tanda duka terpajang d tempat persinggahan
saat itu, , ,,
ku lihat mata ayah tertutup begitu rapat
wajahnya pucat bibirnya kelu dan biru
dan saat ku paksa ayah untuk bangun
 ia hanya diam seolah tak mendengar semua jerit tangis ku 
 

 
aku tak ingin ayah di bawa
aku tak ingin ayah di naikan kendaraan terakhirnya

sayup-sayup ku dengar orang menyebut lafadz " لا إله إلا الله"
telinga ini terasa sakit
 dada ini terasa sesak
berlahan ayah telah berlalu dari hadapanku
aq lemah kakiku terasa lumpuh untuk mengejar
 tangan ku terasa kaku untuk menggapai
tangis ku meledak, air mata ku tak henti menetes
aku tak kuasa saat bunga duka bertabur di atas tumpangannya
aku semakin sadar bahwa kini ayah benar-benar telah tiada
saat itu ku rasa kepala ku begitu berat badan ku begitu lemah
dan saat itu juga ku rasa dunia menjadi
gelap. . .
      gelap. . ..
           
dan gelap. . …